DESA SOMOGEDE
Desa Somogede adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Somogede berbatasan dengan Desa Kalidadap di sebelah utara, Desa Trimulyo di sebelah timur, Desa Plunjaran di sebelah selatan, dan Desa Lancar di sebelah barat. Jarak tempuh dari Desa Somogede ke kota Kecamatan Wadaslintang adalah 6 kilometer, yang bisa dicapai 20 menit dengan sepeda motor. Di dalam Desa Somogede terdapat beberapa dusun, yaitu Dusun Kaburikan, Dusun Karangasari, Dusun Kajoran dan Dusun Kalianget.
Penduduk Desa Somogede terhitung ada 4623 jiwa. Mata pencaharian mayoritas warga Desa Somogede mayoritas di sektor pertanian dengan jumlah terbanyak sebagai petani dan jumlah terbanyak kedua sebagai buruh tani. Pertanian yang dilakukan oleh kebanyakan warga Somogede adalah pertanian subsisten. Namun akhir akhir ini jumlah petani di Desa Somogede mulai berkurang karena banyak anak muda yang lebih memilih merantau keluar kota daripada memilih tinggal di desa menjadi petani.
Mayoritas penduduk di desa Somogede beragama Islam. Dan saat ini berkembang saat pesat. Dalam hal pendidikan, di desa Somogede terdapat beberapa sekolah dasar yaitu SD Negeri 1 Somogede, SD Negeri 2 Somogede dan MI Ma'arif Somogede.
Dalam hal pemandangan, Desa Somogede cukup indah disekitarnya. Dengan ini, khususnya pemuda desa melaui karangtaruna Desa memanfaatkan keindahan alamnya membuat objek wisata Bukit Siloreng Indah di Dusun Karangsari. Selain itu, terdapat juga wisata alami yang sumber utamanya adalah air panas yaitu Objek Wisata Pemandian Air Hangat di Dusun Kalianget.
Kesenian yang paling terkenal di desa ini adalah kuda kepang atau emblek yaitu sebuah tarian tradisional yang dimainkan oleh sekelompok penari laki-laki atau perempuan dengan menunggang sebuah kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu dengan seorang pemimpin yang disebut dalam bahasa Jawa sebagai kemelandang serta tiga penari perempuan yang disebut lengger/ronggeng. Tarian ini diiringi dengan irama gamelan serta angklung yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi yang disebut sinden dalam bahasa Jawa. Tarian biasanya dibarengi hal-hal yang berbau mistis seperti kesurupan jin yang memasuki tubuh si penari. Tarian ini biasa dimainkan di hari-hari seperti dirgahayu HUT kemerdekaan RI ataupun hajatan warga seperti pernikahan, sunatan dan yang lainnya.